Langsung ke konten utama

Pengertian dan Pembahasan Tentang Sinetron, Dampak yang dapat terjadi akibat tontonan yang kurang mendidik

Sinetron

Banyak sinetron yang menghiasi hampir semua channel di televisi, itu merupakan hal yang sudah tidak asing lagi dan hal yang sangat lazim kita saksikan saat menonton televisi untuk mengisi luang dan hiburan. Dari mulai anak sekolah bagi para pelajar manapun yang sering menonton sinetron. Hampir semua stasiun televisi berlomba untuk memproduksi sinetron. Tentunya dapat membawa dampak-dampak bagi para siswa yaitu salah satunya terganggunya waktu belajar yang seharusnya dipergunakan untuk belajar, menjadi waktu rutin untuk menonton sinetron tersebut. 

Memang sinetron tak selamanya jelek, ada juga yang membawa nilai moral dan agama yang baik, dan sungguh memiliki implikasi yang positif, tapi yang seperti ini sangat jarang jumlahnya. Disamping itu juga, pengaruh sinetron dapat berpengaruh pada otak dan gaya kehidupan sehari-hari yang menirukan dalam adegan cerita sinetron tersebut. Banyak channel yang membuat jalan cerita sinetron yang tidak memikirkan dampak yang terjadi pada penonton, sehingga terjadi penyalahgunaan. Penyaalahgunaan sering terjadi dikalangan pelajar. Kebiasaan-kebiasaan keseharian yang dipertontonkan, yang sebenarnya tidak lazim sebelumnya, sudah mempengaruhi keseharian masyarakat yang padahal sudah sesuai dengan norma-norma yang berlaku di Indonesia. Seperti misalnya pada suatu sinetron dipertononkan sebuah adegan dimana anak yang bergabung dilingkungan sekolah baru sering menjadi bahan cemoohan oleh teman-teman barunya. Adegan tersebut sekarang menjadi adat yang sudah biasa di setiap sekolah. Sebuah kenyataan kalau moral anak bangsa bias dipengaruhi oleh ‘apa’ yang dia tonton. 

Dengan seiring perkembangan zaman banyak diantara pelajar yang menanggapinya tidak dipikir lebih panjang, maka banyak terlihat dampak negatif. Dampak-dampak  terjadi itu sering tidak disadari oleh para pelajar.

Selain itu juga untuk mengetahui perkembangan sinetron, terutama sinetron yang menampilkan ABG sebagai peran utamanya. Selain itu, juga untuk mengetahui dampak-dampaknya bagi remaja yang terlalu banyak menonton sinetron yang kurang mendidik. Dan mengetahui bagaimana peranan orang tua dalam mengawasi putra-putrinya.

Pengertian dan Pembahasan Tentang Sinetron

Pada dasarnya, istilah sinetron merupakan singkatan dari kata sinema dan elektronik. Maksudnya, jenis acara ini merupakan acara sinema yang disiarkan secara elektronik, yaitu melalui televisi. 

Menurut Endah, dalam sebuah tulisan di blognya, “Sinetron merupakan kepanjangan dari sinema elektronik yang berarti sebuah karya cipta seni budaya, dan media komunikasi pandang dengar yang dibuat berdasarkan sinematografi dengan direkam pada pita vidio melalui proses elektronik lalu ditayangkan melalui stasiun televisi.”

Sedangkan dalam sebuah penelitiannya, Yasmin Zahira mengutarakan pengertian sinetron sebagai berikut: 

“Sinetron merupakan suatu jenis tayangan sinema elektronik yang berisi cerita drama fiktif, yang dewasa ini sebagian besar mengangkat tema percintaan, seks, horor, kekerasan dan konflik. Sinema-sinema semacam ini sering menawarkan gaya hidup yang cenderung glamour dan penuh gengsi serta bentuk kehidupan yang jauh dari realita. Selain itu sinema semacam ini juga sering sekali mengandung alur cerita yang kerap dengan penindasan, pelanggaran hak asasi manusia dan pelanggaran nilai-nilai susila masyarakat. Hal ini tentunya membawa dampak buruk bagi perkembangan bangsa, terutama bagi anak-anak dan remaja, baik secara psikologi, sosial, budaya, ekonomi, bahkan kehidupan beragama. “

Dan menurut sebuah artikel di sebuah blog bebas, Sinetron merupakan suatu jenis acara yang banyak ditonton oleh masyarakat kita. Jam tayang yang terlalu padat dan isi cerita dari sinetron-sinetron itu rasanya sudah mengakibatkan dampak yang buruk bagi masyarakat.

Berkaitan dengan pendidikan, yang paling dirugikan dari tayangan sinetron ini adalah remaja. Sebab, sebagian besar penonton sinetron adalah remaja. Dan pada usia remaja, mereka seharusnya lebih fokus pada pendidikan. Tetapi, dengan adanya sinetron yang tidak mengajarkan hal baik pada para remaja, maka hal tersebut menjadi sangat merugikan.

Selain bagi pendidikan, dampak buruk sinetron juga berkaitan dengan moral dan watak remaja. Sebab dalam cerita-cerita sinetron itu, sering kita lihat berbagai hal yang kurang baik seperti kata-kata kasar, hidup bermewah-mewahan, mode pakaian yang tidak sopan serta kisah percintaan.

Tetapi sayangnya, sinetron yang sudah cukup kita ketahui dampaknya ini tetap saja tayang dengan bebasnya merusak budaya, nilai pendidikan dan moral bangsa. Hal itu sebenarnya membawa keuntungan bagi para pembuat sinetron. Padahal, banyak orang yang justru malah dirugikan. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa masyarakat kita telah mengalami pembodohan yang besar melalui sinetron. Dimana hal ini sangat menguntungkan bagi pihak-pihak tertentu tetapi mengorbankan perkembangan anak remaja saat ini.

Sinetron adalah sinema elektronik yang seharusnya berisi pendidikan dan juga hiburan. Tetapi kenapa pada kenyataannya itu tidak terkandung dalam sinetron yang ditayangkan saat ini. Memang sinetron juga berisikan hiburan dan pendidikan, tetapi pendidikan tersebut bukan pendidikan yang seharusnya, maksudnya dalam sinetron mengajarkan hal-hal yang tidak baik.

Kini sinetron adalah tontonan yang paling banyak ditonton untuk sebagian besar masyarakat. Tetapi kenapa tidak ada nilai moralnya, dan malah merusak nilai-nilai moral bangsa.

Banyak yang berkata “Kan tidak apa-apa menonton sinetron, yang penting, tidak menirunya..” Meskipun tidak menirunya, tetapi perlahan-lahan, sinetron akan merusak moral kita walaupun kita tidak menyadarinya.

Memang tidak ada salahnya menayangkan sinetron, tetapi isi dan kandungannya tidak boleh seperti itu. Sinetron yang tayang kini kebanyakan hampir tidak mengandung nilai pendidikan, bahkan menimbulkan pengaruh yang buruk bagi masyarakat.

Sebagaimana yang sudah tertulis di atas bahwa kini sinetron adalah tontonan yang paling banyak ditonton untuk sebagian besar masyarakat. Tetapi kenapa tidak ada nilai moralnya, dan malah merusak nilai-nilai moral bangsa?

Sinetron sudah merubah gaya berpakaian, cara berbicara hingga kebiasaan-kebiasaan ditiru oleh remaja. Karena jiwa remaja masih labil dan masih mencari jati dirinya. Remaja yang kami maksud di sini adalah remaja yang berumur 11 sampai dengan 15 tahun yaitu seumuran anak SMP.

Mereka dapat mencontoh gaya berbicara pemeran dalam sinetron tersebut. Maka dari itu jika pemeran tersebut kasar dan kurang ajar kepada orang tua atau teman-temannya, para remaja itu melakukan hal yang sama.

Sudah banyak ditemukan di sinetron-sinetron, bahwa para siswa remaja yang berseragam, baik seragam sekolah negeri maupun swasta dengan berpakaian yang kurang sopan. Dan hal tersebut dapat memacu siswa remaja untuk melakukan hal yang sama. Padahal kalau kita lihat dari segi fungsi, kegiatantersebut sama sekali tidak ada gunanya.

Dan juga saat para pemeran tersebut berpakaian minim dan glamour, mereka akan melakukan hal yang sama. Tindakan tersebut adalah tindakan yang salah. Jika mereka menuntut gaya yang glamour dan jika ia adalah orang menengah ke bawah, tetapi ia tetap menuntut itu. Bagaimana dengan keuangan orang tua mereka?

Selain itu, para remaja jadi punya sifat materialis & suka berangan-angan. Dan mereka juga seringkali meniru perbuatan suka pamer,sombong,membantah ortu.

Sebagian besar sinetron dapat membuat ketergantungan. Contohnya jika jam tayang sinetron mereka adalah pukul 19.00 sampai dengan pukul 21.00 mereka tidak akan kemana-mana dan melakukan apapun selain menonton sinetron tersebut. Itu akan mengurangi waktu belajar mereka.

Sinetron merupakan suatu jenis tayangan sinema elektronik yang berisi cerita drama fiktif, yang dewasa ini sebagian besar mengangkat tema percintaan, seks, horor, kekerasan, dan konflik. Sinema-sinema semacam ini sering menawarkan gaya hidup yang cenderung penuh gengsi dan bentuk kehidupan yang jauh dari realita. Berkaitan dengan pendidikan, yang paling dirugikan dari tayangan sinetron ini adalah para siswa sekolah. Dan pada siswa sekolah, mereka seharusnya lebih fokus pada pendidikan. Tetapi, dengan adanya sinetron yang tidak mengajarkan hal baik pada para siswa, maka hal tersebut menjadi sangat merugikan dan terpengaruh pada dampak negatif dari sinetron, ini dapat merusak budaya, nilai pendidikan dan moral bangsa. Ciri-ciri sinetron yang kurang mendidik diantaranya adalah bercerita tentang seseorang yang penderitaan lahir batin, adanya tokoh antagonis dengan akting yang berlebihan dan tidak wajar, memperlihatkan dan mengumbar kemewahan duniawi.

Dampak apa sajakah yang dapat terjadi akibat tontonan yang kurang mendidik?


Dampak Negatif

  1. Dampak merusak moral dan watak para siswa Sebab dalam cerita-cerita sinetron itu, sering kita lihat berbagai hal kurang baik seperti kata-kata kasar, hidup bermewah-mewahan, mode pakaian yang tidak sopan serta kisah percintaan.
  2. Menjadi anak yang malas belajar Anak yang sering menonton sinetron, belajarnya kurang rajin dan nilai-nilainya kurang            baik dari pada anak yang tidak sering menonton sinetron.
  3. Para siswa jadi mempunyai sifat materialis dan suka berangan-angan. Mereka sering menirukan perbuatan pamer, sombong, membantah orang tua

Dampak positif 

  1. Dampak positif sinetron yang mendidik diantaranya:
  2. Mengajari anak berpelilaku baik kepada siapa pun
  3. Menjadi anak yang patuh terhadap orang tua
  4. Menjadi anak yang rajin belajar agar impiannya dimasa mendatang terwujud
  5. Tidak menjadi anak yang apa adanya, Tidak so’ kaya dan lain-lain.
  6. Menambah wawasan
  7. Tau cara bersosialisasi

Mengapa sinetron-sinetron sekarang kurang menerapkan norma-norma? 


Karena tergerus oleh perkembangan zaman yang kemudian terjadi perubahan sosial budaya

Sinetron yang bagaimanakah yang baik untuk di tonton?

  • Ceritanya harus masuk akal dan diangkat dari kehidupan sehari-hari, kalau bisa kisahnya itu diangkat dari kisah nyata atau benar-benar pernah terjadi
  • Waktu menyiarkan sinetron remaja tidak pada jam-jam belajar agar mereka dapat belajar dengan tenang
  • Menerapkan norma-norma yang ada
  • Memberikan nasihat-nasihat kepada setiap penontonya

Apa yang harus dilakukan orang tua agar anaknya tidak terpengaruhi hal buruk dari sinetron?

  • Batasi waktu menonton, misalnya cukup satu atau dua jam saja dalam sehari
  • Jadwalkan waktu menonton anak-anak anda. Misalnya waktu menonton anak diberikan pada jam-jam tertentu saja
  • Ciptakan acara nonton bersama, jangan biasakan anak menonton televisi sendirian

Solusi / Penanggulangan

Pemerintah harus memaksimalkan perannya dalam mengontrol tayangan di televisi seperti sinetron yang dapat membawa negatif yaitu merusak moral dan menghancurkan generasi muda Indonesia. Pemerintah sebaiknya membatasi acara-acara yang tidak bermanfaat, memberikan sanksi bagi yang melanggar.


Kesimpulan


Sinetron sekarang kurang menerapkan norma-norma karena tergerus oleh perkembangan zaman yang kemudian terjadi perubahan sosial budaya

Anak yang tidak terlalu sering menonton sinetron, belajarnya lebih rajin dan nilai-nilainya lebih baik daripada anak yang sering menonton sinetron

Faktor-faktor siswa menonton sinetron adalah mudah untuk menikmatinya, mempunyai daya tarik cerita, tokoh sinetron yang digemari

Dampak dari menonton sinetron ada 2 macam yaitu positif dan negatif. Dampak yang positif terjadi apabila orangtua dapat mengontrol anaknya dan anak tersebut memiliki kesadaran dalam memilih tontonan atau sinetron yang baik untuk dirinya. Sedangkan dampak negatif terjadi apabila orangtua tidak dapat mengontrol anaknya dan anak tersebut tidak memiliki kesadaran dalam memilih tontonan atau sinetron yang baik untuk dirinya.

Saran

Saran yang diberikan bagi Orang tua :
  1. Jadwalkan waktu menonton anak-anak anda. Misalnya waktu menonton anak diberikan pada jam-jam tertentu saja.
  2. Batasi waktu menonton, misalnya cukup satu atau dua jam saja dalam sehari.
  3. Seleksi tayangan televisi untuk anak anda. Atau selalu dampingin anak anda saat menonton acara tertentu.
  4. Berilah komentar atau informasikan kepada anak jika ada tayangan kekerasan, mistik atau percintaan atau tayangan yang tidak sesuai pada anak.
  5. Kalau perlu, ijinkan anak hanya pada tayangan yang diperuntukkan buat anak saja.
  6. Ciptakan acara nonton bersama, jangan biasakan anak menonton televisi sendirian.
  7. Sediakan CD atau DVD film anak yang mendidik sekaligus menghibur, sebagai pengganti acara televisi yang tidak bermutu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cahaya Hati Episode Terakhir Sabtu 30 Desember 2017 Full

Cahaya Hati Episode Terakhir Sabtu 30 Desember 2017 Full

Rahmat Cinta Malam ini Rabu 3 Desember 2017 Full

Rahmat Cinta Malam ini Rabu 3 Desember 2017 Full

Rahmat Cinta Jumat 05 Januari 2018 Part 1

Rahmat Cinta Malam Jumat 05 Januari 2018 Part 1 Warisan Tineke jatuh ketangan Dewa Sepenuhnya, Dan Dewa membawa keluarganya untuk tinggal dirumah Peninggalan Tineke. Di hari pertama di rumah Tineke datang seorang pemuda yang mengaku namanya Adit anak dari kembaran Tineke.
Copyright © Cameraden. All rights reserved.